Kamis, 14 Januari 2010

Unit Pengeboran Laut Dalam Gambar


Mudah-mudahan penjelasan singkat melalui gambar dapat membantu menyelami kehidupan rig. Baru anak saya yang kelihatan akan mengikuti jejak-jejak ayahnya.

Saya ambil contoh adalah unit pengeboran bergerak yang banyak dipakai di lepas pantai dengan kedalaman air minimal 100 meter. Ponton (kaki) yang nampak berdiri kekar setengahnya berada di dalam air sehingga unit pengeboran (rig) tetap stabil diterpa gelombang. Selain berfungsi untuk mengapungkan unit pengeboran, pontonpun bisa menjadi gudang penyimpanan lumpur pengeboran.

Kalau anda melihat api yang membara, pertanda pengeboran sudah membuahkan hasil lantaran lubang bor sudah menembus perut yang berisi lapisan bahan bakar yang bakalan membayar semua jerih payah yang dikeluarkan selama ini. Lapisan yang dalam bahasa minyak disebut "pay_zone" inilah yang dicari-cari padahal cuma lapisan batu(an) pasir kuno yang berpori. Jadi tidak ada istilah telaga minyak atau sungai minyak sebab semuanya diserap dalam pori batuan yang renik ukurannya.

Berlawanan dengan anggapan umum bahwa minyak bisa "dilihat" cukup dari satelit yang berada ratusan kilometer dari bumi. Maka minyak baru dikatakan ada kalau sudah di bor, dan mampu dinaikkan ke permukaan seperti nampak pada gambar. Tidak masuk akal mencari minyak dengan menggunakan bandul atau ranting (dowsing).

Jangan mudah percaya pada orang yang datang entah mengaku dari Banten, Cepu, Riau dengan membawa peta yang dibuat lecek agar nampak kuno lalu bisik-bisik kepada anda untuk menanamkan modal sebab peta yang dibawanya ini sangat rahasia, apalagi pakai imbuhan "Pertamina saja tidak tahu keberadaan peta ini." - Kalau ketemu orang demikian, segera mengucapkan mantra "mbel gedhes."

Saya sudah puluhan kali menemui manusia demikian. Biasanya mereka hanya minta ganti rugi sekian ratus juta selebihnya mereka serahkan petanya.

Api dan asap yang "kepul-kepul" dari jauh, kalau didekati anda bisa mendadak tuli.

Suaranya mirip jet meraung belum lagi panasnya. Kalau sudah melihat api berkibar kobar macam gambar ini, orang baru bernafas lega. Sekalipun kelihatannya sepi, sebetulnya di sekitar obor ini banyak orang yang berpatroli 24jam mengawasi lidah api sambil menyemprotkan air di sekitar obor agar selain hawa menjadi dingin, menghindari api menjilat muka sendiri.

Para patroli ini menggunakan peralatan semacam topeng dan mendukung tabung udara mampat, sebagai jaga-jaga kalau ada gas racun ikutan berwisata ke permukaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar